KUBUS.ID — Kesehatan usus perlu dijaga karena organ itu membantu menyerap nutrisi makanan. Oleh karena itu, jangan sampai merusaknya dengan sering konsumsi 5 makanan ini.
Usus merupakan organ yang penting untuk dijaga karena jika tidak, dapat memengaruhi berbagai fungsi pencernaan, penyerapan nutrisi. dan dukungan terhadap sistem kekebalan tubuh.
Di sisi lain, usus yang sehat juga dapat menjaga ekosistem bakteri baik di dalam saluran pencernaan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan usus, yaitu dengan memperhatikan makanan yang perlu dikonsumsi dan dihindari.
Pasalnya, sejumlah makanan ada yang memengaruhi usus secara kurang baik. Akhirnya, bisa menyebabkan risiko penyakit serius.
Oleh karena itu, selain mengonsumsi makanan yang baik untuk usus, kamu juga perlu menghindari makanan terburuk untuk usus.
Melansir bbc.co.uk, berikut 5 makanan terburuk yang perlu dihindari.
1. Makanan olahan
Makanan olahan atau UPF (Ultra-Processed Food) adalah makanan yang diproduksi dengan bahan-bahan buatan, seperti ada tambahan pengemulsi dan zat aditif. Contoh makannya, seperti daging ham, smoked beef, sosis, hingga sejumlah camilan.
Salah satu studi terkini yang disebut BBC UK menemukan, UPF berpotensi menyebabkan 32 masalah kesehatan. Makanan olahan ini dapat menciptakan perubahan pada mikrobioma usus dan meningkatkan peradangan. Pada gilirannya menyebabkan banyak masalah kesehatan.
Penelitian tersebut juga menunjukkan beberapa zat aditif dan pengemulsi yang digunakan dalam makanan ini mampu menyebabkan peradangan, sembelit, hingga masalah kesehatan lain.
Menghindari konsumsi makanan olahan sepenuhnya mungkin sangat sulit.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk mengikuti aturan 80/20, dimana kamu bisa mengonsumsi makanan sehat 80% dan membiarkan tubuh mendapat asupan kudapan ringan 20% dari makanan ini.
2. Gorengan
Gorengan juga tidak baik untuk menjaga kesehatan usus. Makanan yang digoreng mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang sulit dicerna dan memengaruhi mikrobioma usus.
Mengonsumsi makanan yang ditumis merupakan alternatif terbaik, karena akan mengurangi konsumsi lemak dan membuat usus lebih mudah mencerna makanan.
Jika suka makanan yang digoreng, kamu tidak harus benar-benar menghindarinya. Para ahli sekali lagi menyarankan untuk mengikuti aturan 80/20.
3. Makanan tinggi gula
Makanan manis, seperti sereal, es krim, dan kue umumnya mengandung gula rafinasi tinggi yang dapat membahayakan usus. Terutama ketika makanan-makanan ini terlalu sering dikonsumsi.
Gula dapat menyebabkan peradangan di usus yang dapat merusak lapisan lendir pelindungnya. Akhirnya membahayakan bakteri baik yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh.
Makanan mengandung gula tinggi tidak hanya mencakup permen, kue, es krim, tetapi jus buah, yogurt, saus, dan sup, semuanya bisa mengandung gula dalam jumlah mengejutkan.
Oleh karena itu, sebelum dikonsumsi sebaiknya selalu periksa label.
NHS (National Health Service) dari Inggris merekomendasikan orang dewasa tidak mengonsumsi lebih dari 30 gram gula, yang didefinisikan sebagai gula tambahan.
4. Pemanis buatan
Pemanis buatan juga bukanlah pilihan yang tepat karena dampaknya cukup buruk terhadap kesehatan usus.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Molecules, ditemukan enam pemanis buatan yang peredarannya disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration), serta 10 suplemen olahraga berpemanis buatan, bisa meracuni mikroba usus pencernaan.
Menurut penelitian, sistem mikroba usus memainkan peran dalam metabolisme manusia.
Sistem mikroba usus berperan penting dalam metabolisme manusia, dan pemanis buatan ini dapat memengaruhi induk kesehatan, seperti menimbulkan intoleransi glukosa.
5. Alkohol
Seorang ahli gizi, Rohini Bajekal menyebut alkohol dapat menjadi salah satu pilihan gaya hidup terburuk bagi kesehatan usus.
Kandungan gula tinggi di dalamnya dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan jahat dalam usus, dan meningkatkan permeabilitas usus.
Salah satu studi tahun 2017 yang meneliti efek alkohol pada sistem pencernaan dan kekebalan tubuh juga menemukan, alkohol dapat memicu peradangan usus melalui serangkaian mekanisme. Kemudian alkohol menyebabkan peradangan dan disfungsi organ seluruh tubuh, khususnya di hati dan otak.
Meskipun minum alkohol dalam jumlah sedang tidak akan menimbulkan kerusakan, tetapi lebih baik menghindarinya.
Sumber : detik.com