KUBUS.ID – Pemerintah Kabupaten Kediri hingga saat ini terus berupaya dan menyiapkan sarana prasarana di Bandara Dhoho Kediri, agar bisa digunakan untuk pemberangkatan jemaah Umroh. Tahapan yang dilakukan yaitu mempersiapkan petugas pencatat dari maskapai penerbangan yang terhubung dengan hotel di Jeddah maupun di Madinah.
Kemudian, terkait charter pesawat, juga ada perjanjian kerjasama (PKS) antara pihak Garuda. Sementara, persiapan jemaah yang akan berangkat, juga masih dalam tahapan pengurusan dokumen-dokumen, termasuk sinkronisasi. Karena di wilayah Kabupaten Kediri ini ruang udaranya adalah milik Speed Mode (SPD) atau penerbangan Lanud Iswahyudi. Sehingga terkait dengan proses penerbangannya, harus ada izin dari Lanud Iswahyudi.
Asisten I Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Kediri, Sukadi mengatakan, pemerintah Kabupaten Kediri akan mendorong Bandara Dhoho ini untuk pemberangkatan jemaah umroh lewat Bandara Dhoho langsung ke Jeddah. Pemerintah Kabupaten Kediri sudah berkirim surat kepada Menteri Perhubungan (Menhub) terkait dengan permohonan agar Bandara Dhoho Kediri dipakai sebagai bandara domestik untuk penerbangan internasional dalam rangka pemberangkatan jemaah umroh.
“Intinya kita akan mendorong bandara Dhoho ini untuk pemberangkatan jamaah umroh lewat bandara dhoho langsung ke Jeddah yang kedua Pemerintah Kabupaten Kediri sudah berkirim surat kepada Menteri Perhubungan terkait dengan permohonan kepada Menhub agar Bandara Dhoho Kediri dipakai sebagai bandara domestik untuk penerbangan internasional dalam rangka pemberangkatan jemaah umroh,” kata Sukadi, kepada Kubus.Id, Jumat (10/10).
Sukadi menambahkan, berdasarkan data tahun 2023 bahwa peminat atau jemaah umroh di Kediri Raya melalui Bandara Dhoho Kediri mencapai 30 ribu orang lebih. Jadi, Bandara Dhoho Kediri berpotensi untuk pemberangkatan jemaah umroh ke depannya.(atc/slv)
