Kediri (KUBUS.ID) — Saat banyak stasiun radio mulai kehilangan pendengar akibat dominasi media digital, Radio ANDIKA 105,7 FM justru menunjukkan tren berbeda. Di usia lebih dari tiga dekade, radio yang lahir pada 1989 ini tetap menjadi salah satu sumber informasi paling dipercaya warga Kediri Raya. Kunci ketahanannya: inovasi digital, citizen journalism, dan aktivitas sosial yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Menghadapi Ancaman Digital
Perubahan perilaku konsumsi media membuat banyak radio lokal meredup. Namun Radio ANDIKA dengan sigap menyesuaikan diri. Selain siaran FM, stasiun ini memperkuat kehadiran di ranah daring melalui streaming dan pengelolaan media sosial yang intensif.
Halaman Facebook mereka, yang dikenal dengan nama AG243, sudah menembus hampir 1 juta follower, menjadikannya salah satu akun media lokal dengan jangkauan terbesar di Jawa Timur. Adaptasi ini menjadikan ANDIKA tetap hadir di ruang digital masyarakat tanpa meninggalkan karakter sebagai radio lokal yang humanis.
Andalan: Citizen Journalism
Salah satu pilar yang membuat ANDIKA bertahan adalah program citizen journalism, yang memberi ruang bagi masyarakat untuk mengirimkan laporan langsung dari lapangan. Informasi yang masuk bukan hanya cepat, tetapi sangat relevan: kecelakaan lalu lintas, kriminalitas, kemacetan, bencana, hingga persoalan sosial.
Dengan partisipasi langsung warga, Radio ANDIKA mampu menayangkan informasi aktual yang seringkali belum tersentuh media arus utama. Pendengar bukan hanya menjadi audiens, tetapi mitra informasi.
“Kami ingin radio ini menjadi refleksi kehidupan masyarakat Kediri sehari-hari,” demikian tutur Rofik Huda, CEO ANDIKA Media. Model ini terbukti menjaga kedekatan emosional antara radio dan warganya.
Narasi Solutif untuk Publik
Tidak berhenti pada pemberitaan, radio ini berupaya menjadi bagian dari penyelesaian masalah. Laporan-laporan publik yang masuk kerap dijembatani kepada pihak berwenang mulai dari kepolisian, Satpol PP, BPBD, dinas perhubungan, damkar, hingga lembaga sosial.
Dalam berbagai kasus, Radio ANDIKA menjadi penghubung antara warga yang membutuhkan bantuan dan organisasi/instansi yang bisa memberikan pertolongan. Peran ini menjadikan ANDIKA bukan hanya penyampai pesan, tetapi bagian dari solusi.
Kegiatan Sosial yang Konsisten
Konsistensi ANDIKA dalam kegiatan sosial juga memperkuat kedudukannya. Dari penggalangan dana kemanusiaan, aksi bantuan korban bencana, hingga kampanye keselamatan lalu lintas, radio ini aktif menjangkau masyarakat lewat program-program off-air.
Aktivitas tersebut bukan sekadar upaya pencitraan. Di mata pendengarnya, Radio ANDIKA hadir sebagai institusi yang benar-benar dekat dengan denyut kehidupan warga. Kepercayaan publik pun tumbuh dan menjadi modal penting untuk bertahan di era persaingan media yang semakin ketat.
Tetap Relevan, Tetap Didengar
Berbagai riset lokal menunjukkan bahwa meski digital semakin dominan, radio tetap memiliki audiens loyal terutama jika mampu menyajikan informasi lokal yang cepat dan akurat. Radio ANDIKA berhasil menempati ceruk itu, menjadikan dirinya sebagai referensi utama untuk berita dan kondisi terkini di Kediri Raya (Kediri, Nganjuk, Blitar, Tulungagung, Trenggalek).
Pendengar pun menilai bahwa ANDIKA tidak sekadar menyiarkan informasi, tetapi menghadirkan rasa aman, kedekatan, dan keberpihakan pada kebutuhan masyarakat.
Radio ANDIKA: Informasi dan SOLUSI
Dalam lanskap media yang berubah cepat, keberhasilan Radio ANDIKA bertahan bukanlah kebetulan. Inovasi digital, partisipasi warga, pendekatan solutif, dan kegiatan sosial adalah formula yang membuat radio ini tidak sekadar eksis, tetapi tetap relevan dan berpengaruh. Misi ini selaras dengan tagline Radio ANDIKA: Informasi dan SOLUSI.
Radio Terbaik Nomor 1 di Kediri RayaDi tengah bisingnya dunia digital, suara Radio ANDIKA tetap bergema—jernih, dekat, dan dipercaya. Sehingga Radio ANDIKA dipercaya publik menjadi Radio Terbaik Nomor 1 di Kediri Raya.(adr)
