KUBUS.ID – Ratusan tukang becak tersenyum sumringah pagi ini, Jumat (13/6), saat halaman Radio ANDIKA disulap menjadi tempat sarapan bersama. Sebanyak 100 tukang becak dari berbagai kelurahan di Kota Kediri diundang dalam program Sahabat Dhuafa, sebuah aksi berbagi yang digagas Radio ANDIKA bersama para pendengarnya.
Tak hanya menikmati sarapan dan ngopi bersama, mereka juga pulang membawa paket sembako berisi kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan mie instan.
CEO ANDIKA Media, Rofik Huda, mengatakan kegiatan ini rutin digelar sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, khususnya masyarakat yang terdampak kondisi ekonomi.
“Ini bentuk rasa syukur dan upaya kami untuk terus hadir bersama masyarakat, terutama mereka yang berjasa di jalanan seperti tukang becak,” ujarnya.
Rofik mengapresiasi dukungan para donatur yang merupakan pendengar Radio ANDIKA dalam setiap kegiatan sosial yang dilaksanakan. “Menurut saya, para donatur Andika ini adalah donatur yang paling ikhlas, karena tidak pernah ada proposal pun, mereka tetap menyumbang untuk kegiatan sosial seperti ini,” ujarnya.
Rofik menegaskan, Radio ANDIKA terus berkomitmen menjaga amanah para donatur dengan sebaik-baiknya. Salah satu bentuk transparansi, yaitu melalui siaran langsung pada event sosial yang digelar melalui berbagai platform digital ANDIKA Media. Sehingga bisa diakses publik secara terbuka.
Salah satu tukang becak, Sutrisno alias Bagong (77), warga Sukorame, mengaku senang bisa ikut acara ini.
“Bisa kumpul sama teman-teman, makan bareng, rasanya senang sekali. Terima kasih Radio ANDIKA,” katanya haru.
Sementara itu, Kadiyat dari Campurejo menilai acara ini sangat membantu, mengingat pendapatan tukang becak kini semakin tidak menentu.
“Sekarang sudah kalah sama ojek online. Dapat bantuan seperti ini bikin kami merasa tidak dilupakan,” ungkapnya.
Program Sahabat Dhuafa akan terus bergulir. Selama Juni hingga Juli 2025, Radio ANDIKA menjadwalkan kegiatan serupa di Tulungagung, Blitar, dan Nganjuk. Program ini bukan sekadar berbagi, tapi juga menjadi ruang solidaritas dan empati sosial yang memperkuat ikatan antara media dan masyarakatnya.(adr)
