KUBUS.ID – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur menerima kunjungan kelembagaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur di Kantor KPID Jawa Timur, Senin (3/6). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara KPID Jawa Timur dengan OJK Jawa Timur untuk meningkatkan literiasi keuangan melalui lembaga penyiaran di Jawa Timur.
Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Jawa Timur Dedy Patria mengatakan bahwa saat ini banyak masyarakat yang menggunakan jasa keuangan secara illegal. Hal tersebut menandakan bahwa masih rendahnya literasi keungan ditengah masyarakat. Melalui kunjungan kelembagaan ini, Dedy mengajak KPID Jawa Timur untuk untuk berkolaborasi dalam meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat Jawa Timur.
“Lewat kunjungan ini, kami ingin mengajak KPID Jawa Timur untuk berkolaborasi dalam meningkatkan literasi keuangan. Kami percaya bahwa kolaborasi dengan KPID Jawa Timur dapat memperluas jangkauan dan dampak dalam memberikan literasi keuangan di Jawa Timur,” kata Dedy.
Ketua KPID Jawa Timur Immanuel Yosua Tjiptosoewarno menyampaikan bahwa KPID Jawa Timur menerima baik ajakan kolaborasi tersebut. Yosua mengatakan lembaga penyiaran memiliki tugas untuk menyampaikan informasi dan edukasi, termasuk perihal keuangan. Ia menjelaskan bahwa lembaga penyiaran dapat menjadi media yang efektif untuk memberikan literasi keuangan bagi masyarakat.
“Peningkatan literasi keuangan dapat dilakukan dengan memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui sosialiasi ke lembaga penyiaran. Lembaga penyiaran dapat menjadi media yang efektif untuk melakukan sosialisasi peningkatan literasi karena jangkauannya yang luas sehingga bisa menjangkau masyarakat hingga di pelosok,” kata Yosua.
Kunjungan kelembagaan ini dihadiri oleh Ketua KPID Jawa Timur Immanuel Yosua Tjiptosoewarno, Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Jawa Timur Royin Fauziana, Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Jawa Timur Sundari, Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Dedy Patria, Deputi Direktur OJK Jawa Timur Uun Ilyana, Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Perlindungan Konsumen OJK Jawa Timur Lutfi Arnawan, Kepala Sub Bagian Komunikasi Publik (PPID) Penanganan Kegiatan Usaha Tanpa Izin di Sektor Keuangan OJK Jawa Timur Akhsinul Huda dan Shanda Ridho, serta Pegawai Tata Usaha OJK Jawa Timur M. Abas.
Koordinator Bidang kelembagaan KPID Jawa Timur Royin Fauziana menambahkan bahwa OJK Jawa Timur perlu melakukan cek izin penyiaran lembaga penyiaran terlebih dahulu melalui KPID Jawa Timur. Royin menghimbau OJK Jawa Timur untuk melakukan kolaborasi hanya dengan lembaga penyiaran berizin.
“Perlu diketahui bahwa selain penyedia jasa keuangan illegal juga terdapat lembaga penyiaran yang illegal. Sehingga apabila OJK ingin melakukan kolaborasi dengan lembaga penyiaran bisa dicek terlebih dahulu melalui kami, apakah lembaga penyiaran tersebut sudah memiliki izin atau belum,” kata Royin.
Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Jawa Timur Sundari mengatakan bahwa dengan banyaknya lembaga penyiaran di Jawa Timur menjadi kelebihan untuk melakukan literasi keuangan. Sundari mengatakan dengan banyaknya segmentasi lembaga penyiaran di Jawa Timur membuat literasi keuangan dapat diterima dengan bahasa yang mudah dipahami berbagai kalangan. Ia menyampaikan literasi keuangan juga perlu diberikan tidak hanya untuk masyarakat tetapi juga insan penyiaran.
“Salah satu tantangan dalam memberikan literasi keuangan melalui lembaga penyiaran adalah tidak semua broadcaster memahami mengenai literasi keuangan tersebut. Sehingga perlu adanya pencerdasan tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga kepada insan penyiaran,” kata Ndari (CPS).(adr)
