KUBUS.ID – Eka Adi Saputra dan Annisa Purnadita terpilih menjadi juara pertama Duta Wisata Inu Kirana Kabupaten Kediri 2024 dalam grand final yang berlangsung di Convention Hall Simpang Lima Gumul pada Jumat (27/7/2024) malam.
Eka yang berasal dari Kecamatan Ngadiluwih sedang Annisa dari Kecamatan Puncu, mereka terpilih menjadi pemenang menyisihkan 18 finalis lainnya. Sedang, untuk juara kedua (wakil 1) diterima oleh Inu Enrikko Ahmad Naufal asal Kepung dan Kirana Maulida Khoirun Nisa’ asal Ngasem. Selanjutnya untuk wakil 2 diterima oleh Inu Mohammad Syafi’i Ramadhani asal Ngadiluwih dan Kirana Jihan Ragil Khalida Zia asal Ngadiluwih.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Dewi Maria Ulfa menyampaikan, sebagai seorang duta wisata mereka tidak hanya cukup mempesona secara fisik. Mereka juga harus memiliki kecerdasan, pengetahuan dan wawasan luas baik itu potensi wisata, budaya, dan potensi unggulan lain dari Kabupaten Kediri.
“Potensi pariwisata Kabupaten Kediri yang luar biasa dan perlu kita kembangkan bersama, disinilah peran penting Duta Wisata Inu Kirana mereka bukan sekedar icon melainkan duta yang bertugas mempromosikan dan mengembangkan Pariwisata Kabupaten Kediri,” pesan Mas Dhito.
Kepada finalis lain yang tidak terpilih menjadi juara, menurut Mas Dhito, tetap mengemban tugas sebagai wakil Kabupaten Kediri untuk duta investasi, duta lalu lintas, duta lingkungan, duta gemarikan, duta pangan, maupun duta persahabatan.
Pemilihan duta wisata Inu Kirana sendiri, menurut Mas Dhito, menjadi salah satu upaya dalam menyeleksi putra dan putri terbaik yang akan mengemban tugas khususnya dalam memperkenalkan dan mempromosikan kepariwisataan dan kebudayaan di Kabupaten Kediri
“Duta Wisata Inu Kirana Kabupaten Kediri tahun 2024 ini dapat melahirkan duta wisata terbaik yang akan membawa nama kabupaten Kediri semakin dikenal luas ke kancah dunia,” ungkapnya.
Gelar malam grand final itu diramaikan pula dengan kedatangan duta wisata daerah tetangga, yakni Panji Galuh dari Kota Kediri, Jatmiko Puspito dari Kabupaten Tulungagung, Kakang Mbakyu dari Kabupaten Trenggalek. Kemudian, Joko Roro dari Kabupaten Malang, Cung Nduk dari Kabupaten Tuban, Kangmas Diajeng dari Kota Blitar, Gus Yuk dari Mojokerto, Guk Yuk Jombang, serta Raka Raki Jawa Timur. (sya)