KUBUS.ID – Memasuki musim kemarau pada Agustus 2025, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai memetakan wilayah yang rawan kekurangan air bersih dan potensi kekeringan. Untuk mengantisipasi dampaknya, BPBD telah menyiapkan dua truk tangki air berkapasitas 8.000 liter. BPBD juga bekerja sama dengan DLH dan PMI Kabupaten Kediri untuk bantuan mobil tangki air.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno mengatakan, wilayah yang rawan kekurangan air bersih berada di wilayah Desa Ponggok Kecamatan Mojo. Wilayah ini tetap terpantau meski sudah ada saluran pipa air bersih dari satu sumber mata air dari Desa Petungroto Kecamatan Mojo. Meski kondisi masih terkendali, BPBD tetap menyiapkan suplai air jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sementara itu, di Kecamatan Grogol, wilayah yang terpantau rawan kekurangan air bersih berada di Desa Kalipang. Di Kecamatan Plosoklaten, berada di Desa Sepawon. Tahun lalu, wilayah Sepawon mengalami kekurangan air bersih akibat pipa distribusi terbakar, sehingga membutuhkan suplai air bersih.
“Untuk wilayah Grogol kita pantau di Desa Kalipang sedangkan untuk di Plosoklaten wilayah rawan kekurangan air bersih di Desa Sepawon. Tahun lalu kekurangan air bersih karena pipa air terbakar sehingga perlu ada suplay air bersih, ” kata Stevanus, Kamis (14/8/2025).
Stevanus menambahkan, petugas BPBD rutin memantau wilayah rawan kekurangan air bersih selama musim kemarau. Langkah ini dilakukan agar BPBD bisa cepat merespons keluhan warga dan mencegah terjadinya krisis air bersih.
” Berdasar perkiraan BMKG, di bulan Agustus ini merupakan puncak musim cuaca panas karena perubahan saat memasuki musim kemarau. Kita siap ke lokasi wilayah rawan kekurangan air bersih dan bersiap jika wilayah tersebut membutuhkan,” katanya.(atc/slv)
