KUBUS.ID — Kamu masih sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain? Lalu, siapa yang paling sering kamu bandingkan dengan dirimu?
Kalau kamu gak yakin, kamu bisa mengajukan pertanyaan pada diri sendiri seperti ini : Siapa yang pernah kamu bandingkan dengan dirimu dalam 24 jam terakhir?
Kalau masih gak yakin, coba cek Instagram atau Tiktok kamu dan lihat postingan apa yang membuat kamu iri dan merasa hidupmu tidak seindah yang lain.
Atau kamu merasakan sebaliknya, kamu merasa bangga dengan kehidupanmu yang sekarang karena merasa lebih baik dari orang tersebut?
Menurut Dokter Susan Biali Haas, M. D, sebaiknya kita menghindari membuka sosial media tanpa tujuan. Studi menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan di media sosial tanpa tujuan yang jelas bisa meningkatkan depresi dan iri hati serta menurunkan kesejahteraan.
Hal tersebut tentu tidak baik, jadi sebaiknya gunakan sosial media dengan tujuan yang jelas dan batasi hal–hal yang tidak terlalu penting.
Lalu bagaimana sih, agar kita tidak terus membandingkan diri dengan orang lain?
Dilansir dari psychologytoday.com, berikut beberapa tipsnya.
1. Ingat bahwa penampilan luar belum tentu sama seperti yang terlihat
Jangan terlalu cepat menyimpulkan dari apa yang kita lihat. Penampilan seseorang yang diposting di sosial media mereka belum tentu seperti apa yang terlihat.
Orang–orang akan memposting sesuatu dengan hati–hati pada sosial medianya, karena mereka ingin menunjukan yang terbaik. Mungkin mereka menunjukkan perasaan sangat bahagia dan serasi dengan pasanagnnya, padahal kenyataannya berbeda.
Sebaiknya tetap mendoakan yang terbaik dan ingat bahwa apa yang diperlihatkannya di sosial media tidak seindah kelihatannya.
2. Bersyukur atas hal baik yang terjadi
Tetaplah bersyukur dan mengingat bahwa apa yang terjadi dalam hidup kamu sudah cukup baik dari orang lain, karena dengan bersyukur bisa menghindarkan kita dari sifat iri hati dan membandingkan diri dengan yang lain.
3. Jadikan perbandingan sebagai motivasi untuk hal yang penting
Manusia cenderung menginginkan hal yang dimiliki orang lain. Hal tersebut merupakan pemborosan waktu bagi diri sendiri.
Namun ada pengecualian, jika apa yang kamu lihat bisa memberi inspirasi atau menyemangati dirimu untuk mencapai hal yang serupa.
Kuncinya adalah pandai-pandai memilih siapa yang akan diikuti di media sosial, dan ambillah hal-hal yang positif saja, karena tidak semua yang ditampilkan di medsos adalah kenyataan.
Sumber : kompas.com
