Beranda Uncategorized Pemkab Kediri Gencarkan Deteksi Dini Penanganan Penyakit TB

Pemkab Kediri Gencarkan Deteksi Dini Penanganan Penyakit TB

1130

KUBUS.ID – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan, terus menggencarkan upaya deteksi dini dan penanganan tuberkulosis (TB), seiring tingginya proyeksi jumlah kasus TB yang mencapai sekitar 3.800 kasus per tahun. Hal ini disampaikan oleh dr. Bambang Triyono Putra, Kepala Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.

Bambang menjelaskan, angka tersebut berdasarkan estimasi insidensi TB sebesar 350 kasus per 100 ribu penduduk. Sementara jumlah penduduk Kabupaten Kediri mencapai 1,6 juta jiwa.

“Tahun lalu kami berhasil menemukan sekitar 70% dari proyeksi kasus. Tahun ini, hingga awal Mei, sudah tercapai sekitar 25%. Artinya, masih ada kasus yang belum ditemukan dan berpotensi menularkan TB di masyarakat,” kata Bambang, Rabu (14/5/2025).

Langkah utama yang diambil adalah penemuan kasus secara aktif dan masif, melibatkan seluruh fasilitas kesehatan baik faskes tingkat pertama (FKTP) maupun lanjutan (FKRTL). Edukasi kepada masyarakat juga terus ditingkatkan.

“TB bukan hanya urusan dokter spesialis paru. Kami libatkan lintas profesi, karena TB bisa terjadi di berbagai bidang, bahkan di bedah dan anak. Tujuannya agar semua tenaga medis aktif mendeteksi gejala TB,” tambahnya.

Khusus TB pada anak, Dinas Kesehatan menaruh perhatian besar, terutama karena kasus ini bisa tersembunyi dan berkontribusi terhadap stunting.

“Setiap anak stunting kami skrining TB melalui tes tuberkulin. Kalau ada infeksi TB sebagai penyebab stunting, bisa segera ditangani,” ungkap Bambang.

Ia juga menekankan pentingnya investigasi kontak untuk setiap kasus TB yang ditemukan, mirip dengan metode pelacakan saat pandemi COVID-19. Salah satu tantangan besar adalah TB resisten obat atau MDR-TB. Hingga bulan Mei 2025, tercatat 89 kasus MDR-TB di Kabupaten Kediri.

“Penanganan MDR-TB tak bisa dengan obat biasa. Untungnya, kami sudah punya fasilitasnya di RS Simpang Lima Gumul, yang menjadi pusat layanan TB resisten obat,” ujarnya.(atc/stm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini