KUBUS.ID – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri menggelar sosialisasi pesantren ramah santri wujudkan penundaan usia perkawinan demi generasi berkualitas. Acara diikuti 1.400 santri MTs dan MA Pondok Pesantren Al Hikmah, Purwoasri, Kediri untuk memberikan pemahaman pada para santri berusia muda agar menunda perkawinan, tidak melakukan bullying, dan tidak melakukan kekerasan.
Pesantren Ramah Santri adalah inisiatif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung bagi santri. Salah satu tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mewujudkan penundaan usia pernikahan demi generasi yang berkualitas. Penundaan usia pernikahan sangat penting untuk memberikan kesempatan kepada santri menyelesaikan pendidikan mereka dan mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi. Pernikahan dini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti putus sekolah, kemiskinan, dan masalah kesehatan.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Kediri Dr. dr Nurwulan Andadari mengatakan, kegiatan dilaksanakan karena masih ada perkawinan anak dan kekerasan atau bullying yang perlu dicegah. Tujuannya membentuk satgas dengan harapan, jika ada permasalahan di lingkungan pondok maka bisa diselesaikan sendiri. Apabila ada kesulitan, DP2KBP3A Kabupaten Kediri siap membantu.
“Untuk menyikapi perilaku dari generasi muda saat ini yang sangat luar biasa, sehingga Bupati Kediri ingin mendekatkan diri ke semuan institusi termasuk ke-11 pondok di wilayah Kabupaten Kediri,” kata Nurwulan pada Kamis (13/11/2025).
Sementara itu, Harisul Ilmi, salah satu pengasuh pondok pesantren Al Hikmah, Purwoasri, Kediri mengatakan seperti yang diajarkan dalam agama Islam bahwa semua umat Islam harus saling membantu dan mengasihi. Pondok pesantren adalah tempat sebagai pendidikan moral yang baik sehingga para santri selalu diajarkan untuk berperilaku yang baik.
“Kami di pondok pesantren Al Hikmah telah mengajarkan pada santri untuk berperilaku yang baik sesuai dengan ajaran agama islam. Dengan ajaran islam, maka santri ini akan menjadi santri yang ramah,” jelasnya.
Pesantren Ramah Santri menawarkan berbagai program dan layanan untuk mendukung penundaan usia pernikahan, seperti pendidikan seksual dan reproduksi, konseling, aktivitas ekstrakurikuler, dukungan sosial dan ekonomi, serta memberikan dukungan sosial dan ekonomi kepada santri yang membutuhkan. Dengan mewujudkan penundaan usia pernikahan, Pesantren Ramah Santri diharapkan dapat membangun generasi berkualitas yang memiliki kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang tinggi. Generasi ini akan menjadi pemimpin masa depan yang membawa bangsa ke arah yang lebih baik.(atc/hil)
