JAKARTA, (KUBUS.ID) – Pemerintah terus mengakselerasi penguatan ekonomi berbasis gig economy sebagai upaya menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang lebih inklusif. Sistem kerja fleksibel yang mengandalkan pekerja lepas dan sektor digital ini dinilai sejalan dengan perkembangan zaman serta perubahan pola kerja masyarakat.
Penguatan gig economy dipandang relevan dengan tren Work From Anywhere (WFA) yang kini semakin diminati. Konsep tersebut memberikan keleluasaan bagi para pekerja untuk berkarya tanpa terikat ruang dan waktu, sekaligus mendorong produktivitas dan kreativitas di sektor digital.
“Kami berharap, melalui pengembangan ekosistem ini, semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di kutip dari ANTARANEWS pada Minggu, (28/12/2025)
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah menjalin koordinasi strategis dengan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, guna membahas pengembangan ekosistem gig economy di wilayah ibu kota. Jakarta dinilai memiliki potensi besar sebagai pusat ekonomi digital nasional dengan dukungan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai.
Kerja sama tersebut akan mencakup berbagai program pengembangan yang didukung langsung oleh anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Program-program ini diharapkan mampu memperkuat perlindungan bagi pekerja fleksibel sekaligus membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru di sektor digital.
Melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, Jakarta diharapkan dapat menjadi pusat ekosistem gig economy yang kokoh serta menjadi model pengembangan ekonomi digital yang berkelanjutan bagi daerah lain di Indonesia. (far)
