KUBUS.ID – Insiden lalu lintas di Kota Batu melibatkan bus pariwisata asal Bali yang mengalami rem blong, ditanggapi oleh Prof. Dr. Ir. Aji Suraji, ST, MSc. IPU, ASEAN Eng., selaku Dosen Teknik Sipil Kepala Pusat Kajian Transportasi Universitas Widyagama Malang. Menurut Aji, sebelum digunakan, seharusnya bus harus dicek terlebih dahulu, mulai dari rem, lampu, oli, radiator, dan sebagainya, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya insiden lalu lintas. Keselamatan penumpang dan kondisi kendaraan juga merupakan tanggungjawab manajemen PO bus.
“Keselamatan menjadi yang utama. Tapi, rata-rata konsumen itu cari murahnya saja,” katanya.
Aji menyampaikan pemerintah dapat melakukan investasi mendalam terkait insiden tersebut. Selain itu, penerapan sanksi juga harus diberlakukan kepada pihak PO bus, sehingga bisa menjadi evaluasi terkait menajemen dan pengendalian bus.
“Salah satu yang bisa dilakukan pemerintah adalah investigasi mandalam, meskipun tidak sampai KNKT,” tambahnya.
Karena seringnya insiden yang melibatkan bus pariwisata, Aji menilai, kepercayaan masyarakat kepada bus pariwisata perlahan kian menurun. Salah satu cara untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, yaitu dengan melakukan evaluasi dalam rangka perbaikan kualitas armada.
Sementara itu, masyarakat selaku konsumen harus pandai dalam memilih transportasi umum. Selain memperhitungkan fasilitas, keselamatan menjadi hal yang utama. Pastikan armada yang akan digunakan sudah lolos pengecekan, sistem kontrol yang baik, serta crew bus yang sehat melalui pengecekan kontrol kesehatan.
“Masyarakat selaku konsumen harus pandai dalam memilih transportasi umum. Selain memperhitungkan fasilitas, keselamatan menjadi hal yang utama,” kata Aji.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut bus pariwisata di Kota Batu terjadi pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 19.15 WIB. Bus pariwisata diduga mengalami rem blong saat melintas di Jalan Imam Bonjol. Bus pariwisata yang mengangkut penumpang asal SMK TI Bali Global Badung itu mulai tidak terkendali hingga menabrak motor maupun mobil kurang lebih sepanjang dua kilometer.(slv)
