KUBUS.ID – Dalam beberapa hari terakhir, harga ayam terus mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan ini tidak hanya terjadi di wilayah Kediri, tetapi juga dirasakan di berbagai daerah lainnya. Menurut Dr. Ujang Syahrul Mubarrok, S.S., S.E., M.Si., M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri (UNISKA), kenaikan harga ayam ini bisa dilihat dari dua sisi. Yaitu sisi penawaran dari penjual dan sisi permintaan dari konsumen. Di sisi penawaran, biaya pakan ayam yang meningkat menyebabkan naiknya harga jual. Sedangkan sisi permintaan melonjak karena dipengaruhi perayaan peringatan hari besar keagamaan (Maulid Nabi) dan digelarnya makan bergizi gratis (MBG).
“Dari sisi penawaran, tentu bisa melihat ada kenaikan biaya pakan. Dari sisi permintaan, memang ada lonjakan permintaan. Pertama, kemarin ada peringatan Maulid Nabi. Kemudian, ada permintaan melonjak terutama digunakan untuk MBG. Itulah yang menyebabkan kenaikan harga daging ayam”, jelas Dr. Ujang.
Dalam hal ini, kata Dr. Ujang, langkah yang bisa diambil Pemerintah, memastikan harga bisa kembali stabil atau turun dan memastikan ketersediaan di pasar tercukupi untuk kebutuhan konsumen. Selain Pemerintah memperbanyak pasokan, Dr. Ujang berharap agar masyarakat tidak fokus kepada daging ayam saja. Namun bisa konsumsi substitusi, seperti telur, ikan air tawar, ikan laut dan lainnya.(stm)
