KUBUS.ID – Kekerasan anak di lembaga pendidikan kembali mencuat. Pengamat pendidikan sekaligus Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Kediri, Dr. Muawanah, M.Pd., menyayangkan aksi tersebut. Lembaga pendidikan yang seharusnya mengajarkan hal baik kepada anak, namun saat ini malah menjadikan anak trauma.
Menurut Muawanah, guru atau ustadz sebagai orang tua di lembaga pendidikan, seharusnya dapat menjadi pengasuh yang baik, sehingga santri tumbuh rasa senang saat belajar. Aksi kekerasan harus dihindari dalam proses belajar mengajar, karena dapat menimbulkan trauma berat bagi anak.
Muawanah mengatakan dalam menciptakan iklim pendidikan yang positif, guru dapat mengutamakan Kemahabaikan Allah, belajar dengan senang, cheerful learning, serta joyful learning. Guru juga dapat bertindak tegas untuk membentuk santri disiplin. Tegas yang dimaksud adalah pendekatan secara humanis, bukan dengan kekerasan.
Sebelumnya, diberitakan seorang santri pondok pesantren di Ponggok Blitar meninggal dunia, usai terkena lemparan kayu berpaku di kepala hingga mengalami pendarahan hebat. Kayu berpaku dilempar ustadz, ketika menyuruh santri untuk salat duha. Usai paku dicabut dari kepala, korban mengalami pendarahan hebat, hingga akhirnya meninggal dunia.(slv)
