KUBUS.ID – Faktor ekonomi berpotensi menjadi salah satu penyebab perilaku kekerasan yang terjadi ditengah masyarakat. Secara spesifik, permasalahan piutang tidak jarang juga menjadi pemicu. Hal itu disampaikan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Galuh Tri Pambekti, S.E.I., M.E.K, CRMP.
Galuh menjelaskan selalu ada relasi ketidakadilan individu maupun ketidakseimbangan kekuatan antara satu pihak dengan yang lain. Ia mencontohkan pelaku penganiayaan selalu menggunakan kekuatan yang lebih tinggi baik secara kualitas pengetahuan maupun kuantitas individu. Sehingga membuat satu pihak lainnya terintimidasi.
Ada beberapa teori, kata Galuh, yang dapat membaca fenomena tersebut. Salah satunya Teori Asimetri Informasi yang dicetuskan George Akerlof pada 1970 dimana salah satu pihak yang memiliki informasi/pengetahuan lebih rentan mengeksploitasi sisi lemah pihak lainnya.
Sebagai bentuk mitigasi atau pencegahan konflik kekerasan berbasis piutang, Galuh mengatakan literasi keuangan di tengah masyarakat harus ditingkatkan. Terutama terkait mekanisme hukum yang mengatur persoalan penagihan utang maupun pengelolaan keuangan. (nhd)
