KUBUS.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri memetakan beberapa titik lokasi rawan kekeringan pada musim kemarau di Bulan Juni hingga September. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal mitigasi agar tidak terjadi krisis air bersih.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno mengatakan terdapat dua wilayah yang menjadi potensi kekeringan dan kesulitan air bersih. Lokasi tersebut berada di Kecamatan Mojo dan Banyakan.
“Dari hasil pemetaan rawan kekeringan di Kabupaten Kediri, sama seperti tahun kemarin ada di Kecamatan Banyakan dan Mojo,” katanya, Kamis (25/7/2024).
Sebagai langkah antisipasi kekeringan itu, BPBD Kabupaten Kediri telah berkoordinasi dengan TNI Polri, Satpol PP dan Perhutani. Selain untuk proses kesiapsiagaan, pihaknya memberikan droping air kepada titik yang membutuhkan pasokan air bersih. Seperti di Dusun Tumpak Nongko Desa Ponggok Kecamatan Mojo yang kekurangan air bersih.
Joko menuturkan, BPBD Kabupaten Kediri sudah menyiapkan 3 mobil tangki air dengan kapasitas 4000 liter untuk satu unit.
“Mulai kemarin kami sudah dropping air bersih ke Dusun Tumpak Nongko. Ada 88 kepala keluarga yang membutuhkan air bersih,” tambahnya.
Dalam musim kemarau ini, BPBD Kabupaten Kediri juga melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian untuk melakukan langkah awal agar petani tidak merasakan dampak kekeringan.
“Kita juga koordinasi dengan pihak dinas agar kebutuhan air petani tidak kurang,” ungkapnya. (sya/slv)
